Pangsa Pasar Kelinci
Di luar peranan internet dalam memainkan perkembangan ternak kelinci, apakah dari sisi bisnis kelinci benar-benar menguntungkan? Dari perbincangan dengan para peternak dari barbagai daerah lain saya bisa memberikan rasio perhitungan berikut ini:
Analisa budidaya kelinci impor untuk kategori pedaging per 50 ekor induk untuk peliharaan setahun:
1) Biaya Produksi
a. Biaya pembuatan kandang Rp 2.500.000
b. Bibit induk 50 ekor @ Rp. 100.000, = Rp. 5.000.000,-
c. Pejantan 10 ekor @ Rp. 150.000,- Rp. 1.500.000,-
d. Pakan rumput (relatif)
e. lain-lain termasuk rumput 1 juta
Jumlah biaya produksi Rp. 10.000.000
2) Pendapatan rata-rata 50 ekor:
Pilihan penghasilan dalam setahun:
a. Jual anak (usia 1 bulan) dari 50 ekor betina x 6 anak = 300 x 6 ( dalam setahun)= 1800 ekor x Rp 10.000 (harga anak): Penghasilan bersih 18.000.000
b. Jual (dewasa 4 bulan) dari 50 betina x 6 anak = 300 x 3 (dalam setahun)= 900 x Rp 40.000 (harga dewasa) = 36.000.000
(keuntungan dikurangi biaya tambahan makan dan obat Rp 1.000.000): penghasilan bersih Rp 35.000.000
c. Jual (bibit 7 bulan) dari 50 betina x 6 anak = 300 x 1 (7-12 bulan) = 300 x Rp 150.000 = Rp 45.000.000
(keuntungan dipotong biaya tambahan makan dan obat Rp 2.000.000)
Penghasilan bersih = Rp 43.000.000
Keuntungan tersebut bisa juga dikombinasikan dengan membagi penjualan anak mulai dari umur 1 bulan sampai umur 6 bulan (induk). Untuk kelinci hias biaya induk lebih mahal. Namun keuntungannya 2x lipat lebih tinggi. Jadi sebenarnya kalau kita hitung secara kalkulatif, ternak kelinci dengan modal antara 10-12 juta dalam waktu 7 bulan sudah balik modal. Untuk selanjutnya peternak bisa meraih keuntungannya. (Catatan: Hitungan yang saya buat tersebut tentu saja hanyalah prakiraan. Bisa saja kurang dan bisa lebih)